Rabu, 21 Maret 2012

Ketulusan Hati Seorang Pengamen

Hai sobat bloger.. pernah lihat pengamen gak...? pasti pernah dong :). Kira-kira apa yang sobat pikirkan ketika melihat seorang pengamen dengan penampilan yang sangar khas anak jalanan, seperti rambut mohawk dengan warna yang mencolok, tangan penuh dengan tatto, telinga di tindik, serta penampilannya yang kucel...?pasti sobat berpikir dia adalah orang yang tidak baik, egois, tidak mau tau urusan orang lain, pokok nya pasti sobat berpkiran yang jelek-jelek deh..ngaku ajja..(kok maksa yya...?)hehehe... :D. Tapi hal itu akan berbeda jika sobat bloger mengalami hal yang sama dengan saya...langsung saja kita simak kisahnya... :)

Kisah berawal tanggal 24 September 2011
saat saya naik bis KB upss hampir ajja keceplosan bilang nama nya.. :D. Ketika itu saya mengharapkan suatu perjalanan pulang yang tenang, damai, dan sunyi..maklum lach baru pulang sekolah kepala penat (pusing maksudnya :) :D ). Tiba-tiba naiklah Seorang pengamen dengan penampilan sangar, tangan penuh dengan tatto, telinga di tindik, rambut mohak warnanya merah pula, serta penampilan kucel khas anak jalanan..ia pun bernyanyi dengan lantang meski suaranya mulai habis (serak serak gitu dech)...

Pikirku melayang ketika ia bernyanyi, ku menatap wajahnya, penampilannya...dan berkata serem amat..hehe. "beri nggak yya, beri nggak yya...?" kata-kata itu terus berputar dlm pikiranku saat ia bernyanyi..."kalo di beri takut uangnya di pakai buat yang nggak-nggak..tapi kalo gak di beri juga takut ngancem..secara penampilannya ittu lho, bikin grogi..(hahah..so mendramatisir aja hehe). akhirnya ku beri ajja deh..dengan harapan uangnya dipakai buat hal yang baik-baik...
setelha ia beres ngamen..ech..dia malah duduk tepat di samping ku...kaget dong saya...tapi setelah di perhatikan kayaknya sih baik juga...

Samapi suatu saat naiklah seorang nenek tua dari daerah Cipanas dan duduk tepat di belakang ku. Dia berpenampilan layaknya seorang nenek, lengkap dengan kebaya dan kain batik yang digunakannya untuk memikul barang bawaanya. setelah beberapa lama sang kernet pun berjalan untuk menagih ongkos penumpang. Namun saat kernet bis itu menagih ongkos dari nenek tua tadi itu...nenek itu berbicara dengan logat plus bahasa jawa yang tidak ada seorangpun yang megerti, namun saat ditanya hendak pergi ke mana dia menjawab JAKARTA. Kami semua yang ada di sana memperhatikan kejadian itu...begitu pun dengan sang pengamen yang kala itu duduk di sebelah kanankudan. Tiba-tiba ia bertanya pada sang kernet "berapa ongkos ke jakarta?" kernet itu pun menjawab 33.000 rupiah mas...dan pengamen itu pun langsung mengeluarkan dompetnya dan membayar ongkos nenek tua itu padahal ku lihat ia hanya menyisakan uang 3.000 rupiah dalam dompetnya.

Sungguh mengharukan memang kisah ini...dan mungkin sobat bloger yang tidak mengalaminya secara langsung tidak akan langsung percaya..tapi memang inilah yang terjadi... :)
sungguh banyak sekali pelajaran yang kita dapat dari peristiwa ini...semoga apa yang saya tulis ini menjadi renungan anda selaku pembaca dan semoga bermanfaat... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu agar blog Arsip Ijhall37 dapat lebih baik lagi dan lebih bersemagat dalam berbagi wawasan , namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam....